Gaya Main Inter Seperti Era 60-an, Milan Lebih Modern

By ommed


nusakini.com - Mantan pelatih Italia Arrigo Sacchi menilai gaya bermain Inter sudah tertinggal jauh di level elit sepakbola internasional dibandingkan rival satu kotanya, Milan.

Inter dan Milan saling kejar dalam perburuan gelar juara Serie A Italia di dua pekan terakhir. Milan kembali mengambil puncak klasemen sementara usai mengalahkan Lazio 2-1 setelah sehari sebelumnya diduduki Inter yang menundukkan AS Roma 3-1.

Nerazzurri sukses dalam menerapkan permainan serangan balik cepat di babak pertama ketika mengalahkan Roma. Menurut Sacchi, pendekatan taktis yang menunggu mendapat kesempatan melakukan serangan balik, dan membiarkan lawan bermain leluasa bukan gaya yang tepat di level elite sepakbola saat ini.

Sacchi mencontohkan gol pertama Inter yang dicetak Denzel Dumfries pada menit ke-30. Memanfaatkan kesalahan pemain Roma, Hakan Calhanoglu memberikan umpan terobosan dari garis tengah yang akhirnya dapat diselesaikan Dumfries.

“Inter adalah tim terkuat di Italia, tetapi mereka bermain sepakbola dengan gaya tahun 1960-an. Mereka bermain bagus, tetapi itu gaya sepakbola kuno yang tidak berfungsi di tingkat internasional,” ujar Sacchi kepada Gazzetta dello Sport.

“Gol Dumfries melawan Roma? Itu adalah pertandingan taktis mahakarya serangan balik. Tapi sepakbola tidak bisa hanya tentang serangan balik, melainkan juga tahu bagaimana menekan, mendominasi pertandingan, dan menyulitkan lawan.”

Sacchi menambahkan, taktik serangan balik sudah ketinggalan zaman. Menurutnya, permainan sepakbola modern saat ini lebih kepada mendominasi permainan untuk selanjutnya mencetak gol. Gaya itu yang dilakukan Milan.

“Tidak seperti Milan, yang dikenal tidak komplet. Tapi itu (gaya bermainnya) salah satu yang mendekati sepakbola modern yang komplet. Saya melihatnya sebagai tim internasional,” ucap pria berusia 76 tahun ini. (gi/om)